Kadang kita terlalu fokus pada kesehatan fisik kita. Kita sangat detail dan sangat berhati-hati dengan kesehatan badan mereka. Mereka menjaga tubuh mereka, dengan berolahraga, melakukan perawatan, dan merawat diri mereka. Sehingga mereka bisa terlihat segar dan cerah. Terlihat fit. Mereka sampai sangat menjaga makan mereka. Menjaga asupan gizi mereka. Bahkan mereka selalu menghitung setiap kalori yang masuk ke dalam tubuh mereka. Dan memperhatikan olahraga apa yang harus mereka lakukan dengan jumlah kalori sekian.
Kesehatan Mental Tidak Kalah Penting Dengan Kesehatan Fisik Dan Jasmani
Banyak orang-orang yang sangat mendetail soal kesehatan fisik dan jasmani mereka. Karena itu merupakan aset bagi mereka. Dan itu benar. Tubuh adalah aset penting. Kita harus menjaga tubuh kita, kesehatan kita. Tapi kadang kita lupa untuk terus menjaga kesehatan mental kita. Kita kadang terlalu sibuk mengurus kesehatan fisik kita. Kesehatan kulit kita. Tapi kita lupa akan kesehatan dalam diri kita. Kesehatan mental kita. Itu juga sangat penting loh. Untuk apa badan kita sehat dan segar, tapi mental kita sakit dan bermasalah?
Jadi cobalah untuk menyeimbangkan hal tersebut. Memang tidak mudah. Karena kalian harus memiliki manajemen waktu yang baik. Kalian harus disiplin. Kalian harus konsisten juga. Jangan menjalaninya dengan setengah-setengah hati. Karena jika kalian menjalaninya dengan setengah hati, maka sia-sia usaha kalian. Makanya dibutuhkan komitmen dalam menjaga kesehatan mental dan fisik. Kalau kesehatan fisik, tentu sudah banyak contoh yang kalian bisa dapatkan di artikel atau di youtube. Tapi bagaimana dengan menjaga kesehatan mental agar tetap sehat dan terjaga?
Pertama-tama, kalian bisa coba dengan baca buku. Perbanyak membaca. Dan hindari membaca hal-hal yang buruk, kriminal, kontroversi. Begitupun dengan tontonan kalian. Baik di tv atau di media sosial. Kurang-kurangi menonton hal yang buruk, menonton orang ghibah, dan lain sebagainya. Kurangi tontonan yang bisa men distract pikiran kalian dan bisa membuat kalian panik, khawatir berlebih, atau menjadi overthinking. Dan perbiasakan untuk berpikir positif. Jangan selalu mencurigai, dan berasumsi.