Begitu Jauh Perbedaan Pemikiran Dan Keseharian Orang Kaya Dan Orang Miskin

Beberapa orang merasa hidup itu tidak adil. Dimana orang kaya semakin kaya, orang miskin semakin miskin. Dimana orang kaya dapat hidup enak. Dapat tidur dengan nyaman, bisa makan apa pun yang disukainya. Makan makanan enak. Bisa duduk santai di rumah, menikmati segala kelebihan yang dia miliki. Tapi uang tetap masuk terus. Jalan-jalan di mall, beli ini itu. Bahkan tidak tanggung-tanggung, membeli tas sampai ratusan juta. Membeli barang-barang yang biasa saja tapi bisa sampai puluhan juta.

Begitu Jauh Perbedaan Pemikiran Dan Keseharian Orang Kaya Dan Orang Miskin

Sehingga sekali jalan-jalan shopping, mereka bisa keluarkan uang sampai milyaran. Dan itu tidak menjadi masalah bagi mereka. Bahkan di selah-selah mereka keluarkan uang dengan nominal yang sangat besar tersebut, mereka tetap memiliki pemasukkan yan gjauh lebih besar. Sedangkan orang miskin, untuk tidur saja rasanya sulit karena harus memikirkan besok makan apa. Nanti makan apa. Harus kerja apa lagi untuk menghasilkan uang. Harus kerja apa lagi. Bagaimana cara membayar hutang.

Bagaimana dia bisa bayar kontrakan, kebutuhan sudah mulai habis. Sedangkan uang tidak ada. Takut nanti mau ngutang di warung sudah tidak di kasih. Sudah musim hujan, takut nanti kebanjiran. Bagaimana dia bisa bertahan hidup besok, sampai minggu depan. Bahkan tidak ada waktu untuk mereka harus sakit. Kalau orang kaya pusing memikirkan harus asuransi apa saja. Harus mengambil asuransi dimana. Pusing mengasuransikan kesehatan, tempat tinggal, mobil dan lain sebagainya. Orang miskin boro-boro memikirkan asuransi, untuk sakit saja, tidak terpikirkan oleh mereka.

Pokoknya pikirnya bisa makan aja dulu. Pun kalau sakit, tidak ada waktu untuk istirahat. Sehingga rasa sakitnya pun sampai tidak terasa. Sehingga rasanya tidak adil hidup ini. Untuk itu, kita yang masih mampu. Masih diberikan kemudahan, masih diberikan kecukupan bahkan kelebihan. Masih bisa makan enak, masih bisa tidur nyenyak. Marilah kita sisikan uang kita, sisihkan kelebihan kita, untuk dibagi kepada mereka yang membutuhkan. Memberikan atau membagikan kelebihan kita kepada yang membutuhkan, tidak akan membuat kita miskin. Jadi marilah kita berbagi selama kita masih diberikan kelebihan.