Mendidik anak bukanlah satu hal yang mudah. Apalagi jika anda adalah seorang single parent. Dan sekarang banyak single parent yang berhasil mendidik anaknya menjadi orang-orang yang berhasil dan memiliki budi perkerti. Karena bisa dibilang saat seorang single parent membesarkan anak, semua fokus dari anak akan tertuju pada anda seorang, sehingga akan ada hubungan yang lebih intim antara anda dan anak anda. Sehingga anak-anak pun akan lebih mengerti kondisi yang sedang dihadapi, sehingga hubungan atau perasaan semakin kuat antara orang tua dan anak.
Jangan Pernah Merasa Gagal Atau Tidak Cukup Sebagai Orang Tua Tunggal
Bagi para orang tua tunggal. Para single parent yang berjuang membesarkan dan mengurus anak-anaknya, rumah, dan juga diri sendiri, kalian sangat luar biasa. Baik alasan menjadi single parent karena cerai mati ataupun cerai keputusan berdua. Anda tetap seorang superhero. Tetap bertahan dan berjuang dengan apa pun yang dimiliki. Sehingga saat ada salah satu anak anda, atau satu-satunya anak anda yang melakukan kesalahan besar, yang berubah, yang belum berhasil, sudah mencoba tapi keberuntungan belum ada, ataupun belum pernah mencoba, atau apa pun itu, yang membuat anda tenggelam di rasa marah, sedih dan kecewa.
Marah kenapa anak begitu, sedih karena rasanya tidak ada yang berjalan baik di hidup anda, atau merasa kecewa karena rasanya anda gagal merawat dan mendidik anda. Anda tidak memiliki kemampuan lebih untuk memberikan yang terbaik untuk anak. Ini adalah hal umum yang pasti akan dirasakan setiap orang tua. Tapi anda jangan larut dengan perasaan itu. Tidak apa jika ingin mengambil waktu untuk beristirahat sejenak. Anda sudah melakukan yang terbaik. Tidak lah mudah menjadi orang tua tunggal. Apapun yang terjadi pada anak, jalan hidupnya, masa depannya, pada akhirnya dialah sendiri yang akan memutuskannya, mengatur hidupnya.
Jadi jika sampai sejauh ini mereka masih belum menunjukkan perkembangan, jangan salahkan diri anda atau keadaan yang harus membuat anda berjuang sendiri, atau menyalahkan anak anda. Mungkin belum saatnya, atau anda sudah memberikan yang terbaik, tapi anak anda belum mengerti dengan keadaan atau situasi kalian. Atau mereka yang belum menerima keadaan. Semua pasti ada alasan. Tetaplah sabar, serahkan semua pada Tuhan. Semua akan ada jalan dan waktunya masing-masing.