Masih menjadi kontroversi soal hukuman kebiri bagi pelaku pelecehan seksual, pada pelaku pemerkosaan. Di Indonesia sendiri ini masih menjadi masalah yang belum terselesaikan, dan sempat memuncak masalah ini. Saat pernah ada kejadian pelecehan seksual yang terjadi pada anak-anak. Tapi itu rasanya hanya hype sementara. Hanya pada masa itu, hanya bertahan beberapa bulan. Lalu saat ada berita baru, malah menutupi kasus tersebut. Sehingga masyarakat perlahan melupakan akan kejadian itu. Melupakan masih ada yang harus diselesaikan.
Miris Dengan Pola Pikir Kolot Yang Memilih Untuk Menutup Kejadian Pelecehan Seksual Karena Menganggapnya Adalah Aib
Pelecehan seksual pada anak merupakan salah satu kasus yang sangat memprihatinkan, dan harusnya langsung diselesaikan. Harus segera mendapatkan hukum yang jelas, yang melindungi anak-anak dari masalah seperti ini. Sangat disayangkan karena banyak kemanusiaan yang hilang karena uang, karena hawa napsi. Sehingga tidak melihat anak ini yang sebagai korban dari korban pelecehan seksual. Akan sangat sakit hati para orang tua yang sudah memiliki anak, dan melihat atau mendengar kabar seperti ini. Jangan sekali-sekali menyepelekan masalah pelecehan seksual terhadap anak.
Apalagi jika pelakunya adalah anggota keluarga sendiri. Dan banyak orang tua, yang masih dibilang kolot. Akan ilmu dan perkembangan. Sehingga saat ada anaknya atau anggota keluarganya yang mengalami pelecehan seksual yang dimana oknumnya adalah anggota keluarga sendiri. Entah saudara, ayah, kakek, om, dan lainnya. Dan berpikir ya sudah, hanya dibicarakan antar keluarga. Dan tidak dibawa ke ranah hukum. Karena berpikir ini adalah aib keluarga. Jadi selesaikan di dalam rumah saja. Akan memalukan jika sampai dibawa ke hukum. Pola pikir seperti ini harus dihilangkan.
Pola pikir seperti ini yang membuat korban dari pelecehan seksual makin hancur dan berantakan. Tidakkah kalian pikir akan kesehatan mentalnya. Rasa percaya dirinya hancur, dan harus hidup dengan berbagai rasa takut dan kekhawatiran akan tidak diterima oleh orang. Tidak ada yang ingin menjadi suaminya. Akan ada penolakan, dan rasa tidak pantas. Dan itu akan dibawanya terus menerus. Dan keluarga yang dipikir dapat melindunginya malah berbalik menyerangnya.