Sedih Melihat Orang Semakin Kurang Rasa Empati Dan Simpati Ke Orang Lain

Banyak sekali orang yang memiliki rasa empati yang besar, memiliki rasa simpati yang besar. Tapi ternyata ada banyak juga orang yang memiliki kurang rasa empati dan simpati. Terlalu memikirkan diri sendiri. Memiliki egois yang tinggi. Selalu mengutamakan diri sendiri. Selalu mendahulukan diri sendiri, selalu berpikir yang penting aman dulu. Bahkan kadang segala keperluan, kebutuhan untuk diri sendiri sudah terpenuhi. Bahkan sudah berlebih. Mereka masih enggan untuk melihat orang sekitar mereka.

Sedih Melihat Orang Semakin Kurang Rasa Empati Dan Simpati Ke Orang Lain

Banyak dari mereka masih enggan untuk membantu orang yang sekitar mereka. Enggan untuk setidaknya memberikan sedikit bantuan untuk orang yang masih memerlukan bantuan. Dan mereka memiliki berbagai alasan. Mereka memiliki banyak pembelaan. Ada yang mengatakan, untuk apa menolong orang yang tidak kita kenal. Ada yang mengatakan bahwa untuk apa menolong orang, sedangkan kita saja masih pas-pasan. Untuk apa bantuin orang, nanti mereka manja. Mereka masih memiliki anggota badan yang lengkap sehat, bisa kerja, kok gak kerja. Kalau kita bantu, nanti mereka terbiasa, malah jadi keenakan. 

Sebenarnya disini ada beberapa sudut pandang. Memang ada benarnya juga, kadang ada beberapa orang yang masih memiliki badan sehat, tapi gak kerja, mereka hanya malas saja. Sehingga jika kita memberikan bantuan itu hanya akan membuat mereka menjadi terbiasa. Dan manja. Dan malah lebih enak minta-minta. Tapi tidak semua seperti itu, ada juga yang memang mereka sudah mencoba untuk mencari kerja tapi gak dapet, sudah usaha ini itu tapi gak nemu jalan. Dan orang yang seperti itu yang perlu di bantu. 

Banyak orang yang sudah menjudge semua orang seperti itu, kalau di bantu, nanti keenakan, malah nanti gak tahu diri. Mungkin ada yang pernah mengalaminya, tapi bukan berarti saat ada satu orang seperti itu, dan langsung pukul rata semua orang pun seperti itu. Itu yang harus kita ingat. Karena tiap orang memiliki hati dan cara berpikir, cara pandang yang berbeda.